Sabtu, 06 Oktober 2012
Kehidupan Buddha
07.02 |
Diposting oleh
Jessica Olivia |
Edit Entri
Kehidupan Buddha
Menurut tradisi Buddha, tokoh historis Buddha Siddharta
Gautama dilahirkan dari
suku Sakya pada awal masa Magadha (546–324 SM), di sebuah kota, selatan pegunungan Himalaya yang bernama Lumbini. Sekarang kota ini terletak di Nepal sebelah selatan. Ia juga dikenal
dengan nama Sakyamuni (harafiah:
orang bijak dari kaum Sakya").
Setelah kehidupan awalnya yang penuh kemewahan di bawah
perlindungan ayahnya, raja Kapilavastu (kemudian hari digabungkan pada kerajaan
Magadha), Siddharta melihat kenyataan
kehidupan sehari-hari dan menarik kesimpulan bahwa kehidupan nyata, pada
hakekatnya adalah kesengsaraan yang tak dapat dihindari. Siddharta kemudian
meninggalkan kehidupan mewahnya yang tak ada artinya lalu menjadi seorang pertapa. Kemudian ia berpendapat bahwa bertapa
juga tak ada artinya, dan lalu mencari jalan tengah (majhima patipada ). Jalan tengah ini merupakan sebuah
kompromis antara kehidupan berfoya-foya yang terlalu memuaskan hawa nafsu dan
kehidupan bertapa yang terlalu menyiksa diri.
Di bawah sebuah pohon bodhi, ia berkaul tidak akan pernah
meninggalkan posisinya sampai ia menemukan Kebenaran.
Pada usia 35 tahun, ia mencapai Pencerahan. Pada saat itu ia dikenal sebagai
Gautama Buddha, atau hanya "Buddha" saja, sebuah kata dalam Sanskerta yang berarti "ia yang sadar"
(dari kata budh+ta).
Untuk 45 tahun selanjutnya, ia menelusuri dataran Gangga di tengah India (daerah mengalirnya sungai
Gangga dan anak-anak
sungainya), sembari menyebarkan ajarannya kepada sejumlah orang yang
berbeda-beda.
Keengganan Buddha untuk mengangkat seorang penerus atau
meresmikan ajarannya mengakibatkan munculnya banyak aliran dalam waktu 400
tahun selanjutnya: pertama-tama aliran-aliran mazhab Buddha Nikaya, yang sekarang hanya masih tersisa Theravada, dan kemudian terbentuknya mazhab Mahayana, sebuah gerakan pan-Buddha yang
didasarkan pada penerimaan kitab-kitab baru.
Tahap awal agama Buddha
Sebelum disebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada abad ke-3
SM, agama Buddha
kelihatannya hanya sebuah fenomena kecil saja, dan sejarah peristiwa-peristiwa
yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat. Dua konsili (sidang umum)
pembentukan dikatakan pernah terjadi, meski pengetahuan kita akan ini
berdasarkan catatan-catatan dari kemudian hari. Konsili-konsili (juga disebut
pasamuhan agung) ini berusaha membahas formalisasi doktrin-doktrin Buddhis, dan
beberapa perpecahan dalam gerakan Buddha.
Konsili Buddha Pertama (abad ke-5 SM)
Konsili pertama Buddha diadakan tidak lama setelah Buddha
wafat di bawah perlindungan raja Ajatasattu dari Kekaisaran Magadha, dan dikepalai oleh seorang rahib
bernama Mahakassapa, di Rajagaha(sekarang disebut Rajgir). Tujuan konsili ini adalah untuk
menetapkan kutipan-kutipan Buddha (sutta (Buddha)) dan mengkodifikasikan hukum-hukum monastik (vinaya): Ananda, salah seorang murid utama Buddha dan
saudara sepupunya, diundang untuk meresitasikan ajaran-ajaran Buddha, dan
Upali, seorang murid lainnya, meresitasikan hukum-hukum vinaya. Ini kemudian menjadi dasar kanon Pali, yang telah menjadi teks rujukan dasar
pada seluruh masa sejarah agama Buddha.
Konsili Kedua Buddha (383 SM)
Konsili kedua
Buddha diadakan oleh raja Kalasoka di Vaisali, mengikuti konflik-konflik antara
mazhab tradisionalis dan gerakan-gerakan yang lebih liberal dan menyebut diri
mereka sendiri kaum Mahasanghika.
Mazhab-mazhab
tradisional menganggap Buddha adalah seorang manusia biasa yang mencapai
pencerahan, yang juga bisa dicapai oleh para bhiksu yang mentaati peraturan
monastik dan mempraktekkan ajaran Buddha demi mengatasi samsara dan mencapai arhat. Namun kaum Mahasanghika yang ingin
memisahkan diri, menganggap ini terlalu individualistis dan egois. Mereka
menganggap bahwa tujuan untuk menjadi arhat tidak cukup, dan menyatakan bahwa
tujuan yang sejati adalah mencapai status Buddha penuh, dalam arti membuka
jalan paham Mahayana yang kelak muncul. Mereka menjadi
pendukung peraturan monastik yang lebih longgar dan lebih menarik bagi sebagian
besar kaum rohaniwan dan kaum awam (itulah makanya nama mereka berarti kumpulan
"besar" atau "mayoritas").
Konsili ini
berakhir dengan penolakan ajaran kaum Mahasanghika. Mereka meninggalkan sidang
dan bertahan selama beberapa abad di Indian barat laut dan Asia Tengah menurut prasasti-prasasti Kharoshti yang ditemukan dekat Oxus dan bertarikh abad
pertama
Maharaja Asoka dari Kekaisaran
Maurya (273–232 SM) masuk agama
Buddha setelah menaklukkan wilayah Kalingga (sekarang Orissa) di India timur secara berdarah.
Karena menyesali perbuatannya yang keji, sang maharaja ini lalu memutuskan
untuk meninggalkan kekerasan dan menyebarkan ajaran Buddha dengan membangun
stupa-stupa dan pilar-pilar di mana ia menghimbau
untuk menghormati segala makhluk hidup dan mengajak orang-orang untuk mentaati Dharma. Asoka juga membangun jalan-jalan dan rumah sakit-rumah sakit di seluruh negeri.
Periode ini
menandai penyebaran agama Buddha di luar India. Menurut prasasti dan pilar yang
ditinggalkan Asoka (piagam-piagam Asoka), utusan dikirimkan ke pelbagai negara
untuk menyebarkan agama Buddha, sampai sejauh kerajaan-kerajaan Yunani di barat
dan terutama di kerajaan
Baktria-Yunani yang merupakan
wilayah tetangga. Kemungkinan besar mereka juga sampai di daerah Laut Tengah menurut prasasti-prasasti Asoka.
Konsili Buddha Ketiga (+/- 250 SM)
Maharaja Asoka memprakarsai Konsili Buddha ketiga
sekitar tahun 250 SM di Pataliputra (sekarang Patna). Konsili ini dipimpin oleh rahib
Moggaliputta. Tujuan konsili adalah rekonsiliasi mazhab-mazhab Buddha yang
berbeda-beda, memurnikan gerakan Buddha, terutama dari faksi-faksi oportunistik
yang tertarik dengan perlindungan kerajaan dan organisasi pengiriman
misionaris-misionaris Buddha ke dunia yang dikenal.
Kanon Pali (Tipitaka, atau Tripitaka dalam bahasa
Sanskerta, dan secara harafiah berarti "Tiga Keranjang"),
yang memuat teks-teks rujukan tradisional Buddha dan dianggap diturunkan
langsung dari sang Buddha, diresmikan penggunaannya saat itu. Tipitaka terdiri
dari doktrin (Sutra Pitaka), peraturan monastik (Vinaya Pitaka) dan ditambah dengan kumpulan
filsafat (Abhidharma Pitaka).
Usaha-usaha Asoka
untuk memurnikan agama Buddha juga mengakibatkan pengucilan gerakan-gerakan
lain yang muncul. Terutama, setelah tahun 250 SM, kaum Sarvastidin (yang telah ditolak konsili ketiga,
menurut tradisi Theravada) dan kaum Dharmaguptaka menjadi berpengaruh di India barat
laut dan Asia Tengah, sampai masa Kekaisaran
Kushan pada abad-abad
pertama Masehi. Para pengikut Dharmaguptaka memiliki ciri khas kepercayaan
mereka bahwa sang Buddha berada di atas dan terpisah dari anggota komunitas
Buddha lainnya. Sedangkan kaum Sarvastivadin percaya bahwa masa lampau, masa
kini dan masa depan terjadi pada saat yang sama.
Kitab suci
Buddhisme
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha
Theravada adalah Kitab Suci
Tripitaka yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha
yang paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa
Pali/Magadhi Kuno, yang terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai
"pitaka" atau "keranjang") yaitu: Vinaya
Pitaka, Sutta Piá¹aka, dan Abhidhamma
Pitaka. Karena terdiri
dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka
(Pali).
Empat Kebenaran Mulia :
Ajaran dasar
Buddhisme dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia, yang meliputi:
- Dukkha Ariya Sacca
(Kebenaran Arya tentang Dukkha),
Dukha ialah
penderitaan. Dukha menjelaskan bahwa ada lima pelekatan kepada dunia yang
merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah kelahiran, umur tua, sakit, mati,
disatukan dengan yang tidak dikasihi, dan tidak mencapai yang diinginkan.
- Dukkha Samudaya Ariya Sacca
(Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Samudaya ialah
sebab. Setiap penderitaan pasti memiliki sebab, contohnya: yang menyebabkan
orang dilahirkan kembali adalah adanya keinginan kepada hidup.
- Dukkha Nirodha Ariya
Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Nirodha ialah
pemadaman. Pemadaman kesengsaraan dapat dilakukan dengan menghapus keinginan
secara sempurna sehingga tidak ada lagi tempat untuk keinginan tersebut.
- Dukkha Nirodha Ariya Sacca
(Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Marga ialah jalan kelepasan. Jalan kelepasan merupakan
cara-cara yang harus ditempuh kalau kita ingin lepas dari kesengsaraan. Delapan
jalan kebenaran akan dibahas lebih mendalam pada pokok pembahasan yang
selanjutnya.
Inti ajaran Buddha menjelaskan bahwa hidup adalah
untuk menderita. Jika di dunia ini tidak ada penderitaan, maka Buddha pun tidak
akan menjelma di dunia. Semua hal yang terjadi pada manusia merupakan wujud
dari penderitaan itu sendiri. Saat hidup, sakit, dipisahkan dari yang dikasihi
dan lain-lain, merupakan wujud penderitaan seperti yang sudah dijelaskan
diatas. Bahkan kesenangan yang dialami manusia, dianggap sebagai sumber
penderitaan karena tidak ada kesenangan yang kekal di dunia ini. Kesenangan
atau kegirangan bergantung kepada ikatannya dengan sumber kesenangannya itu,
padahal sumber kesenangan tadi berada di luar diri manusia. Sumber itu tidak
mungkin dipengang atau diraba oleh manusia, karena tidak ada sesuatu yang tetap
berada. Semua penderitaan disebabkan karena kehausan. Untuk menerangkan hal ini
diajarkanlah yang disebut pratitya samutpada, artinya pokok permulaan yang
bergantungan. Setiap kejadian pasti memiliki keterkaitan dengan pokok permulaan
yang sebelumnya. Ada 12 pokok permulaan yang menjadi fokus pratitya samutpada.
Penyebaran
Mahayana (Abad pertama sampai abad ke-10 Masehi)
Dari saat itu dan
dalam kurun waktu beberapa abad, Mahayana berkembang dan menyebar ke arah timur.
Dari India ke Asia Tenggara,
lalu juga ke utara ke Asia Tengah,
Tiongkok,
Korea,
dan akhirnya Jepang
pada tahun 538.
Kelahiran kembali
Theravada (abad ke-11 sampai sekarang)
Mulai abad ke-11,
hancurnya agama Buddha di anak benua India oleh serbuan Islam menyebabkan
kemunduran aliran Mahayana di Asia Tenggara. Rute daratan lewat anak benua
India menjadi bahaya, maka arah perjalanan laut langsung di antara Timur Tengah
lewat Sri Lanka
dan ke Cina
terjadi, menyebabkan dipeluknya aliran Theravada
Pali
kanon, lalu diperkenalkan ke daerah sekitarnya
sekitar abad ke-11
dari Sri Lanka.
Raja Anawrahta
(1044–1077),
pendiri sejarah kekaisaran Birma,
mempersatukan negara dan memeluk aliran Theravada. Ini memulai membangun ribuan
candi Budha Pagan,
ibu kota, di antara abad ke-11 dan abad ke-13.
Sekitar 2.000 di antaranya masih berdiri. Kekuasaan orang Birma surut dengan
kenaikan orang Thai, dan dengan ditaklukannya ibu kota Pagan oleh orang
Mongolia pada 1287,
tetapi aliran Buddha Theravada masih merupakan kepercayaan utama rakyat Myanmar
sampai hari ini.
Kepercayaan
Theravada juga dipeluk oleh kerajaan etnik Thai
Sukhothai
sekitar 1260.
Theravada lebih jauh menjadi kuat selama masa Ayutthaya
(abad ke-14
sampai abad ke-18),
menjadi bagian integral masyarakat Thai. Di daratan Asia Tenggara, Theravada
terus menyebar ke Laos
dan Kamboja
pada abad ke-13.
Tetapi, mulai abad ke-14,
di daerah-daerah ujung pesisir dan kepulauan Asia Tenggara, pengaruh Islam
ternyata lebih kuat, mengembang ke dalam Malaysia,
Indonesia,
dan kebanyakan pulau hingga ke selatan Filipina.
Hari raya agama
Buddha :
Terdapat empat
hari raya besar dalam Agama Buddha. Namun satu-satunya yang dikenal luas
masyarakat adalah Hari Raya Trisuci Waisak, sekaligus satu-satunya hari raya umat Buddha yang
dijadikan hari libur nasional Indonesia setiap tahunnya.
Waisak
Penganut Buddha
merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari
kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian
Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai
Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha
Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand,
dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha",
yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa
Sanskerta
Kathina
Hari raya Kathina
merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Jadi
setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan
Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah
Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, perlengkapan
vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama Buddha.
Asadha
Kebaktian untuk memperingati Hari
besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2
(dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati peristiwa dimana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya kepada 5
orang pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum
Masehi. Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama dan
Asajji, dan sesudah mendengarkan khotbah Dharma, mereka mencapai arahat. Lima
orang pertapa, bekas teman berjuang Buddha dalam bertapa menyiksa diri di hutan
Uruvela merupakan orang-orang yang paling berbahagia, karena mereka mempunyai
kesempatan mendengarkan Dhamma untuk pertama kalinya. Selanjutnya, bersama
dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Buddha membentuk Arya Sangha
Bhikkhu(Persaudaraan Para Bhikkhu Suci) yang pertama (tahun 588 Sebelum Masehi
). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi lengkap.
Sebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Buddha).
Tiratana atau Triratna berarti Tiga
Mustika, terdiri atas Buddha, Dhamma dan Sangha. Tiratana merupakan pelindung
umat Buddha. Setiap umat Buddha berlindung kepada Tiratana dengan memanjatkan
paritta Tisarana ( Trisarana ). Umat Buddha berlindung kepada Buddha berarti
umat Buddha memilih Buddha sebagai guru dan teladannya. Umat Buddha berlindung
kepada Dhamma berarti umat Buddha yakin bahwa Dhamma mengandung kebenaran yang
bila dilaksanakan akan mencapai akhir dari dukkha. Umat Buddha berlindung
kepada Sangha berarti umat Buddha yakin bahwa Sangha merupakan pewaris dan
pengamal Dhamma yang patut dihormati.
Khotbah pertama yang disampaikan
oleh Buddha pada hari suci Asadha ini dikenal dengan nama Dhamma Cakka
Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah Pemutaran Roda Dhamma. Dalam Khotbah
tersebut, Buddha mengajarkan mengenai Empat Kebenaran Mulia( Cattari Ariya Saccani ) yang menjadi landasan pokok
Buddha Dhamma.
Magha Puja
Hari Besar Magha
Puja memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama Buddha dan Etika
Pokok para Bhikkhu. Sabda Sang Buddha di hadapan 1.250 Arahat yang kesemuanya
arahat tersebut ditasbihkan sendiri oleh Sang Buddha (Ehi Bhikkhu), yang
kehadirannya itu tanpa diundang dan tanpa ada perjanjian satu dengan yang lain
terlebih dahulu, Sabda Sang Buddha bertempat di Vihara Veluvana, Rajagaha.
Tempat ibadah agama Buddha disebut Vihara.
Jumat, 05 Oktober 2012
Teori Kabut Nebula
02.42 |
Diposting oleh
Jessica Olivia |
Edit Entri
a. Teori Kabut (nebula)
Teori kabut
menjelaskan terbentuknnya tata surya melalui tahap.
1. Pada mulanya matahari dan planet masih
terbentuk kabut yang sangat pekat dan besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan
kuat sehingga terjadi pemadatan di pusat lingkaran yang selanjutnya membentuk
matahari. Materi tersebut dinamakan planet dan bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi yang terbentuk tersebut tumbuh
makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari.
Gerakan materi-materi tersebut berada dalam satu orbit yang tetap dan membentuk
susunan yang disebut tata surya (keluarga matahari).
1. Teori Nebula: Immanuel kant (1724-1804)
Immanuel Kant merupakan seorang filsuf dan
ilmuwan Jerman. Pada tahun 1755, ia membuat hipotesis yang menyatakan bahwa
tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas
bermacam-macam gas. Nebula tersebut berpilin lambat. Gas-gas yang berukuran
besar menarik gas-gas yang berukuran kecil sehingga membentuk gumpalan gas yang
mirip dengan cakram. Pusat cakram membentuk gumpalan kabut bermassa besar yang
kemudian menjadi matahari. Adapun gas-gas dibagian tepi mengalami penurunan
suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
2.
Teori
Nebula: Piere Simon de Laplace (1749-1827)
Ahli fisika Prancis pada tahun 1796 ia
menyatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena
kabut selalu memancarkan panas di alam semesta yang dingin, kabut tersebut
mengalami penyusutan dan membentuk bola gas. Akibatnya terjadi pemepatan di
kedua kutubnya dan melebar di bagian ekuator menyerupai gelang-gelang karena
penumpukan gas.
Pilihan
bola gas yang makin cepat menyebabkan sebagian massa gas di ekuator makin
menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan
mengelilingi bola gas awal. Bola-bola gas kecil tersebut kemudian mendingin
menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi Matahari.
02.37 |
Diposting oleh
Jessica Olivia |
Edit Entri
Right Here Waiting 4 You
By : Bryan Adam
Oceans apart,
day after day
And I slowly go
insane
I hear your
voice, on the line
But it doesn't
stop the pain
If I see you
next to never
How can we say forever
(chorus)
Wherever you go,
whatever you do
I will be right
here, waiting for you
Whatever it
takes, or how my heart breaks
I will be right
here waiting for you
I took for
granted, all The times
That I thought
would last somehow
I hear the
laughter, I taste the tears
But I can't get
near you now
Oh can't you see
it baby,
You've got me
going crazy
(chorus)
I wonder how we
can survive, this romance
But in the end
if I'm with you, I'll take the chance
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
a. Teori Kabut (nebula) Teori kabut menjelaskan terbentuknnya tata surya melalui tahap. 1. Pada mulanya matahari dan planet ma...
-
Akses Internet Browser adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses Internet. Beberapa browser dapat yan...
-
Kehidupan Buddha Menurut tradisi Buddha, tokoh historis Buddha Siddharta Gautama dilahirkan dari suku Sakya pada awal masa Magadha ...
-
Dasar-Dasar Internet Internet merupakan ‘dunia baru’ yang penuh pesona. Internet diciptakan pada 1970-an. Internet adalah singk...
-
Hai :) ini ada beberapa foto teman-teman yang eksis sangat haha :D biasa baju baru jadi foto-foto dulu XD
-
Right Here Waiting 4 You By : Bryan Adam Oceans apart, day after day And I slowly go insane I hear your voice, on the li...
-
Program Presentasi Microsoft PowerPoint 2003 (Pengayaan) Microsoft PowerPoint 2003 merupakan program aplikasi yang akan membantu...
-
Perangkat Jaringan dan Koneksi Internet Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer individu ( personal computer ) yang dihubun...